A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined array key "s"

Filename: controllers/Article.php

Line Number: 437

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 437
Function: _error_handler

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

Definisi Pohon Mangrove Menurut Para Ahli, Beserta Jenis dan Manfaatnya

Definisi Pohon Mangrove Menurut Para Ahli, Beserta Jenis dan Manfaatnya

Sariagri - Pohon mangrove adalah salah satu jenis tanaman yang banyak ditemukan pada kawasan muara dengan struktur tanah rawa atau padat. Ciri-ciri tanaman bakau ini adalah hidup dengan berkelompok dalam jumlah yang banyak, memiliki akar yang besar dan memiliki buah.

Biasanya pohon ini tumbuh di pantai dan paling banyak dijumpai pada batasan antara muara pantai dengan sungai. Sebagai bentuk konservasi, penanaman pohon mangrove sudah banyak dilakukan di sekitar air payau dan air laut.

Definisi pohon mangrove

Ada banyak definisi mangrove dari beberapa ahli. Namun pada dasarnya, semua definisi tersebut merujuk pada hal yang sama.

Dilansir dari laman kkp.go.id, pada tahun 1983, Saenger, dkk. mendefinisikan jika pohon mangrove sebagai formasi tumbuhan daerah litoral yang khas di pantai daerah tropis dan sub tropis yang terlindung.

Sementara menurut Soerianegara (1987) mendefinisikan pohon mangrove sebagai hutan yang tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut.

Mangrove ini terdiri atas jenis-jenis pohon Avicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphyphora dan Nypa. Jenis-jenis mangrove

Berdasarkan ekosistem mangrove dikenal ada 3 jenis, yaitu mangrove sejati utama (mayor), mangrove sejati tambahan (minor), dan mangrove ikutan.

Mangrove sejati utama (mayor) adalah tumbuhan yang tumbuh pada wilayah pasang surut dan membentuk tegakan murni. Mangrove jenis ini jarang bergabung dengan tanaman darat.

Mangrove sejati minor (tambahan) adalah bukan komponen penting dari mangrove dan biasanya ditemukan di daerah tepi dan jarang membentuk tegakan.

Sementara mangrove ikutan adalah tumbuhan yang tidak pernah tumbuh di komunitas mangrove sejati dan biasanya tumbuh bergabung dengan tumbuhan daratan.

Pengenalan sederhana untuk dapat mengenal jenis-jenis mangrove sejati untuk tujuan rehabilitasi difokuskan pada jenis-jenis yang membentuk tegakan murni.

Namun berdasarkan struktur perakarannya, bentuk daun serta bentuk buahnya, jenis mangrove juga dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu Lumnitzera, Excoaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphiphora dan Nypa.

Namun umumnya yang biasa ditemukan di Indonesia, adalah jenis Avicennia, Bruguiera, Ceriops, Rhizhopora, Sonneratia. Jumlah jenis mengrove Indonesia tercatat sebanyak 202 jenis, dimana 89 jenis pohon, 5 jenis pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, dan 1 jenis paku.

Penyebaran mangrove di Indonesia

Tercatat ada 202 jenis mangrove, dimana 43 jenis di dalamnya dikategorikan sebagai mangrove sejati (true mangrove) sementara sisanya dikategorikan sebagai magnrove ikutan (asociate).

Adapun penyebaran mangrove yanga ada di Indonesia, tersebar di Pulau Jawa dijumpai 166 jenis, 157 jenis di Pulau Sumatera, 150 jenis di Pulau Kalimantan, 142 jenis di Pulau Irian, 135 jenis di Pulau Sulawesi, 133 jenis di Pulau Maluku, 120 jenis di Lesser Sunda.

Manfaat pohon mangrove

Mangrove sudah lama dikenal menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan disekitar, terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan.

Adapun manfaat pohon mangrove antara lain yaitu:

1. Memberi nutrisi

Keberadaan hutan mangrove sama sekali tidak menganggu keseimbangan dari ekosistem yang ada ditepi pantai. Justru hutan mangrove mampu memberikan nutrisi yang baik untuk lingkungan sekitarnya.

Hutan ini letaknya dipengaruhi oleh jarak tumbuhnya antara dataran dan lautan. Pada saat air laut pasang, tanaman ini akan terlihat sedang berada di laut.

Sedangkan pada saat surut, tanaman ini akan terlihat berada di dataran.

2. Produsen dalam rantai makanan

Hutan ini menduduki posisi sebagai produsen dalam rantai makanan. Hal ini dikarenakan hutan ini banyak disukai oleh ikan-ikan kecil dan juga kepiting.

Tidak sedikit ikan yang menggantungkan hidup dengan memakan daun tanaman bakau ini untuk keberlansungan hidup mereka.

3. Air disekitar menjadi jernih

Hutan mangrove yang tumbuh disekitar tepian pantai akan membuat airnya menjadi jernih. Untuk lebih menyakinkan, kamu bisa buktikan sendiri dan melihat perbedaan tepian pantai yang memiliki mangrove dengan yang tidak memiliki mangrove.

Pasti akan tampak perbedaaan diantara keduanya, bahwa air pantai yang ditumbuhi tanaman bakau menjadi lebih jernih dibandingkan dengan yang tidak ditumbuhi tanaman bakau.

4. Mencegah erosi

Selain itu, mangrove juga bermanfaat untuk melindungi pantai dari erosi. Hutan mangrove yang tumbuh ditepi pantai dapat melindungi dataran dari hempasan ombak secara langsung.

Sehingga ombak tidak langsung menerjang dataran yang akan menyebabkan erosi dan longsor, karena terlindungi oleh mangrove.

5. Menjadi tempat berlabuh kapal

Hutan mangrove juga sering dijadikan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal. Setelah berlayar, kapal-kapal kecil ini akan berlabuh disekitar hutan mangrove.

6. Dijadikan sebagai kayu bakar

Warga pesisir biasanya memanfaatkan hutan mangrove untuk dijadikan sebagai kayu bakar untuk memasak. Kayu dari hutan mangrove dapat menghasilkan api yang besar dan merata serta tidak menghasilkan asap yang banyak.