A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined array key "s"

Filename: controllers/Article.php

Line Number: 437

Backtrace:

File: /home/u1347553/public_html/application/controllers/Article.php
Line: 437
Function: _error_handler

File: /home/u1347553/public_html/index.php
Line: 316
Function: require_once

DPR Desak Pemerintah Tingkatkan Kuota BBM Subsidi untuk Nelayan Kecil

DPR Desak Pemerintah Tingkatkan Kuota BBM Subsidi untuk Nelayan Kecil

Sariagri - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, mendesak pemerintah memperhatikan pasokan dan harga BBM bersubsidi untuk nelayan. Sebab sudah beberapa bulan belakangan ini pasokan BBM bagi nelayan terus berkurang. Kalaupun ada, harganya lebih mahal dari yang semestinya.

“Pemerintah agar sungguh-sungguh memperhatikan hajat hidup para nelayan kecil dengan memenuhi kebutuhan solar mereka dalam jumlah yang cukup dan dengan harga subsidi,” kata Mulyanto usai mendengarkan aspirasi dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) secara daring, beberapa waktu lalu. 

Ia menambahkan sekarang ini banyak nelayan dan koperasinya mengeluhkan kelangkaan solar dan melejitnya harga solar di lapangan. Hal ini tentu akan membuat mereka semakin terpuruk di mana Pandemi Covid-19 juga belum usai benar.

Baca Juga: Dianggap Menyulitkan, Legislator Kritisi Pembatasan BBM untuk Bus AKAP
Kuota BBM Menipis, DPR Desak Pertamina Buka-bukaan Soal Stok Pertalite

Karena itu ia minta pemerintah agar membangun SPBU khusus nelayan dalam jumlah yang cukup termasuk juga kuota solarnya. Jangan sampai nelayan terpaksa membeli solar kepada tengkulak dengan harga yang mencekik. Mulyanto minta BPH Migas mengawasi betul kuota solar untuk nelayan ini.

“Program kartu BBM untuk nelayan dari Kementerian ESDM atau program solar untuk koperasi nelayan dari Menteri BUMN jangan malah jadi menghambat dan mempersulit akses nelayan miskin untuk mendapatkan solar bersubsidi yang menjadi hak mereka,” tegasnya, seperti dilansir dari laman situs resmi Mulyanto. 

Seperti diketahui sejak dua bulan lalu terjadi kelangkaan pasokan BBM bersubsidi untuk nelayan. Khususnya di wilayah Sapeken, Kab. Sumenep, persediaan BBM malah sempat kosong. Akibatnya nelayan tidak dapat melaut. Nelayan pun mengeluhkan sulitnya mendapat solar, kalau pun ada harganya jauh lebih mahal dari yang ditentukan pemerintah.